Selasa, 31 Januari 2012

susi similikiti (eh?)

Ada yang aneh dengan kelas brevet malam ini, si Bapak datang telat. Eh, tapi ga terlalu aneh juga sih, masih bisa dimaklumi karna katanya beliau ada pertemuan (meeting) dulu sebelumnya.

Kelas malam ini merupakan kelas terakhir untuk materi PPh Badan dan Bapaknya ngasih latihan soal, yang langsung dibahas bersama.
Bapak : "Mbak, soal yang no.1 jawabannya apa?"
Saya : "Kalo menurut saya, blablabla..."
Bapak : "Mas, soal yang no.1 jawabannya apa?" (nanya ke yang lain)
Mas-mas : "blablabla"
Bapak : "Mbak namanya siapa? Susi ya? Susi similikiti?"
Saya : "Iyaa.." (pasrah -_-!" )


Wajar sih bagi saya kalo ada dosen yang dengan seenaknya manggil peserta didiknya dengan nama yang dia inginkan, bisa jadi dia tidak ingin mengingat nama peserta didik supaya bisa menjaga objektivitasnya pada saat memberi penilaian nantinya.

Dan kelas pun berjalan seperti biasa, rame dengan celotehan dan lelucon si bapak. "Mbak Susi jawaban yang no.2 sama ga dengan jawaban saya?" "Iya, pak." (karena memang hasil hitungannya sama =P ).

Sampai pada soal ke 4 saya terus-terusan dipanggil dengan nama baru Susi
Bapak : "Mbak Susi mau ngerjain soal no.4 di depan ga? Nanti saya kasih nilai 15%, lumayan buat tabungan nanti."
Hmm.. Lumayan nih, pikir saya. Ya udah, saya langsung mengerjakan soal itu di papan tulis dan bapaknya juga mulai menghitung di notebooknya.

Sebelum saya mulai nulis, bapaknya ngecek daftar hadir dulu, "Lho kok ga ada nama Susi di sini? Nama mbak siapa?"
Lha iya lah, mana ada Susi di kelas itu -_-!". Saya hanya jawab "Miftahul Khairati, pak"
"Oh, Miftahul Khairati. Tadi kenapa mau aja dipanggil Susi?"

Hmm.. Pada saat mengiyakan panggilan Susi tadi saya sih mikirnya simple. Udahlah iyain aja. Padahal sebenernya tidak se-simple itu. Saya mengiyakan itu juga sebagai latihan untuk mengendalikan emosi saya jika orang-orang melakukan sesuatu yang tidak sesuai dengan harapan / keinginan saya atau ketika seseorang menyinggung saya. Saya tidak mau seperti sebelum-sebelumnya yang dengan cepat bisa berubah mood ketika ada yang tidak sesuai / sejalan dengan pikiran saya. Nah, ini kesempatan. Kesempatan untuk terus memperbaiki diri. Hehe

Eh, si bapaknya ngomong lagi.
"Miftahul Khairati itu Kunci Kebaikan ya, Mbak?"
wow, saya kaget sekaligus senang =D (inti postingan ini di sini sebenarnya, saya ingin bilang kalo saya SENANG ada orang yang tahu makna nama saya, hho ^^ )
Jarang-jarang ada yang tahu arti nama saya dengan benar, pernah juga sebelumnya teman saya menyangka arti nama saya adalah kunci akhirat. Lha, emang khairati = akhirat? -_-"

"Kalo kunci ganda apa ya bahasa arabnya?" Si bapak mulai bercanda lagi, dan saya tidak terlalu menghiraukannya karena mulai fokus mengerjakan soal.

Akhirnya, saya berhasil mengerjakan soal itu dengan benar, dapat tepukan tangan dari temen-temen sekelas, dapat tabungan poin 15% buat nilai akhir. Ngomong-ngomong soal applause dari temen sekelas, sebenarnya saya juga agak bingung, karena bapak-nya bilang "Ya, jawaban Mbak Miftahul benar dan berikan tepuk tangan untuk Mbak Miftahul" dan yang lain pun langsung tepuk tangan. Saat itu saya merasa berada di area taman kanak-kanak, zzzz... Pada akhirnya si bapak tidak memanggil saya dengan nama Susi lagi dan saya pun pulang dengan hati senang dan tenang. 

Yeaaaah.. Ke depannya harus lebih baik lagi, i! \\(^_^)//

Tidak ada komentar:

Posting Komentar